<<<<<<<<<<<< ------ WELCOME TO MY BLOG "SELAMAT TAHUN BARU 2010" Mari Kita Buka Semangat Yang Baru Jadilah Pribadi Baru Sebagai Semangat Untuk Kedepan...Bukalah...Bukalah...Semangat Barumu Untuk Wujudkan Harapan !!! ------ >>>>>>>>>>>>

Selasa, 16 Februari 2010

Tahukah anda, ada apa di luar angkasa sana…

Mungkin dari kita belum pernaha ada yang ke luar angkasa. Tapi, dengan belajar TIK kita akan tau apa yang ada di luar angkasa sana. Bener loh. Loh…kok bisa? Tentu bisa! karena dengan TIK kita dapat mengetahui berbagai ilmu tentunya dengan memanfaatkan Jaringan Internet.
Angkasa Luar Dunia Planet di Luar Tata Surya yang Penuh Warna
Perbandingan antara sistem bintang tetap super (atas) dan sistem matahari (bawah) (Sumber foto : NASAS/JPL)
“Temuan baru-baru ini menunjukkan bahwa dunia di luar angkasa memang penuh warna”
Di alam semesta banyak terdapat sistem yang mirip dengan galaksi kita, dan dalam setiap “galaksi” juga banyak terdapat bintang tetap seperti matahari. Namun, apakah di sekeliling bintang-bintang tetap itu ada planet seperti bumi kita ini? Dan
apakah ada kehidupan seperti kita di sini? Sambil membawa soal-soal ini, belakangan ini para peneliti terus mencari jejak planet di luar tata surya.
Sejak ditemukannya “51 Pegasi B” planet pertama di luar galaksi pada 1995 silam, yang mana selama 11 tahun ini telah ditemukan 200 lebih planet di luar galaksi. Lebih-lebih pada 2006 lalu, para astronom dari berbagai daerah di dunia telah menemukan 20-30 planet di luar galaksi, banyak sekali fenomena, di mana kesemuanya itu belum pernah ditemui sebelumnya. Meski di antara planet-planet ini ada beberapa yang masih perlu diteliti dan di pastikan lebih lanjut, namun temuan-temuan ini cukup untuk mengetahui proses pembentukan planet dan galaksi, serta mencari kehidupan di luar planet bumi.
Sistem tata surya “super”Laporan majalah astronomi pada February 2006 lalu menyebutkan, bahwa teleskop angkasa Spitzer NASA berhasil mengamati 2 bintang tetap super, di sekitarnya dikelilingi dengan struktur piring debu dengan ukuran raksasa, dapat dikata sebagai “tata surya” super.
Yang paling menggembirakan adalah ditemukan lagi piring debu raksasa di sekeliling 2 bintang tetap, menurut ilmuwan, bahwa ini adalah sistem planet yang ada atau yang akan segera terbentuk. Dan di masa lalu para ilmuwan meyakini bahwa di sekitar bintang tetap yang demikian besar itu tidak akan bisa menjadi planet
Benda langit ganjil, tidak mirip bintang tetap maupun planet.
Baru-baru ini astronom asal Kanada kembali menemukan dua benda langit yang ganjil, mereka tidak dapat dimasukkan ke dalam sistem planet ataupun bintang tetap, sehingga astronom mau tidak mau menyebut kedua benda langit ini sebagai “benda langit substansi planet”.
Menurut laporan BBC, bentuk kedua benda langit ini nyaris sama, jaraknya 400 tahun cahaya dari bumi. Meskipun cara pembentukan mereka mirip dengan bintang tetap, yakni terbenuk dari awan gas susutan pendingin, namun karena suhunya terlalu dingin, lebih dingin dari bintang tetap yang sesungguhnya, karena itu tidak termasuk kategori bintang tetap. Lagipula massa masing-masing dari mereka hanya 1% dari matahari kita.
Massa mereka mirip dengan sejumla besar planet, satu di antaranya adalah 14 kali lipat dari massa-nya Jupiter, dan satunya lagi adalah 7 kali lipat massa Jupiter, tapi karena cara pembentukan mereka tidak sama dengan planet lainnya, juga tidak berputar mengelilingi sebuah bintang tetap seperti planet lainnya, melainkan saling berputar mengelilingi satu sama lain, karena itu tidak dapat dikategorikan sebagai planet. Peneliti dibuat bingung terhadap bagaimana mereka itu terbentuk.
Astronom asal Kanada menuturkan, bahwa eksistensi kedua benda langit ini membuatnya terkejut. “Temuan baru-baru ini menujukkan bahwa dunia di luar angkasa memang multi ragam, keberadaan mereka dan nasibnya di masa mendatang juga merupakan sebuah misteri.”
“Bumi supra”
Kebanyakan planet di luar galaksi merupakan planet gas seperti Jupiter, namun yang membuat peneliti tertarik adalah planet padat batuan seperti bumi, sebab benda langit demikian lebih memungkinkan melahirkan kehidupan.
Laporan BBC pada awal Maret 2006 lalu menyebutkan, bahwa astronom menemukan sebuah benda langit yang disebut “bumi supra”, adalah sebuah benda langit es dan batuan yang tersingkap, dengan massa 13 kali lipat dari bumi. Dan planet ini berada di luar 9.000 tahun cahaya, berputar mengelilingi sebuah bintang tetap yang setengah lebih besar dari matahari. dengan suhu permukaan yang ekstrem rendah, hanya 201 derajat di bawah nol O derajat celcius.
Awal Januari 2006 sebelumnya, majalah natural memberitakan bahwa di kawasan pusat yang berdekatan dengan galaksi ditemukan sebuah planet yang besarnya 5 kali lipat dari bumi, jaraknya 28.000 tahun cahaya dari bumi, dan berputar mengelilingi sebuah bintang cebol merah yang mirip matahari. Dan ini adalah “bumi di luar galaksi” terkecil yang ditemukan ketika itu.
Dalam sebuah pertemuan astronomi yang diselenggarakan di Colorado, Amerika Serikat pada 7 Februari 2006 silam, astronom mengumumkan menemukan sebuah planet di luar tata surya, massanya hanya 1/5 dari massa Pluto, sistem planet tersebut persis seperti sebuah tata surya yang mengecil.
Planet yang besar dan enteng menantang teori pembentukan planet
Pada September 2006 lalu website majalah science memberitakan, bahwa astronom menemukan sebuah planet di luar tata surya baru yang besar, tapi, masanya lebih ringan dari perkiraan sebelumnya, ini membuat ilmuwan terpaksa memeriksa kembali terhadap teori pembentukan planet.
Planet terbaru yang ditemukan ini jaraknya kurang lebih 450 tahun cahaya dari bumi, dan disebut HAT-P-1, adalah planet terbesar di luar tata surya yang ditemukan hingga saat ini.
Yang mengejutkan ilmuwan adalah ukuran planet ini lebih besar 1,5 kali lipat dari Jupiter, tapi bobotnya hanya setengahnya Jupiter. Menurut teori pembentukan planet saat ini, bahwa benda langit yang demikian besar tapi sangat ringan ini tidak seharusnya eksis. Dalam konperensi pers-nya, astrofisikawan Robnerto Nois mengatakan : “kami telah menemukan sebuah benda langit baru yang sangat unik, dan ia benar-benar membingungkan kami.”
Pakar dari NASA menuturkan, bahwa ketika planet lahir bentuknya sangat besar dan bersuhu tinggi, tapi jika hendak mempertahankan kondisi demikian perlu energi, karena itu setelah planet terbentuk bukan saja suhunya akan turun tapi ukurannya juga akan mengecil. Masalah pada planet baru ini adalah suhu yang dipertahankannya sendiri tapi tidak menyusut, ini berarti ia memiliki sejumlah besar energi panas internal yang berkesinambungan sehingga membuat segenap benda langit memuai, tapi ilmuwan merasa bingung dengan sumber energi tersebut.
Planet ini sangat dekat dengan bintang tetap yang berputar di sekitarnya, jaraknya dengan bumi hanya 10.5 tahun cahaya, karena itu, ini juga merupakan planet terdekat yang ditemukan saat ini. Satu pekan ia berputaran mengelilingi mataharinya sendiri adalah 6.9 tahun cahaya. Temuan ini sekaligus membuktikan bahwa planet muncul pada piring debu di sekitar bintang tetap.
Juga pada awal oktober 2006 lalu , para astronom secara serentak mengumumkan tentang 16 planet yang ditemukan teleskop Hubble NASA. Mereka berada di kawasan pusat galaksi kita. 5 di antaranya sama sekali berbeda dengan planet yang sudah diketahui, mereka dengan cepat berputar mengelilingi bintang tetap mereka, dan sekali merampungkan revolusinya tidak sampai satu harinya bumi, sehingga disebut planet siklus dengan revolusi super singkat.
Paling cepat bisa dalam waktu 10 jam merampungkan perputarannya mengelilingi bintang tetapnya. Sebab jarak planet ini dengan bintang tetapnya hanya 740 ribu mil jauhnya, dan planet tersebut tergolong sejenis planet yang paling panas, suhu permukaannya diperkirakan sekitar 3.000o fahrenheit.
Planet terestrial tersebar di angkasa
Oleh karena planet lebih kecil, dan tidak memancarkan cahaya, jadi tidak begitu mudah mengamatinya. Biasanya astronom menggunakan dua gejala astronomis untuk secara tidak langsung mengamati planet di luar tata surya.
Einstein pernah mengemukakan, bahwa ketika bergerak ke bintang tetap, efek gravitasi akan seperti lensa memperbesar benda langit di bagian belakang, sehingga tampak lebih terang ketika diamati, inilah efek dari “lensa gravitasi”. Selain itu, ilmuwan juga bisa membuktikan keberadaan mereka dari fakula (daerah yang terang di permukaan matahari) yang melintasi bintang tetap dari planet, dan inilah yang disebut “gejala transit”.
Seiring dengan semakin banyaknya ditemukan planet di luar galaksi, para ilmuwan juga semakin meyakini bahwa planet terestrial ini tersebar di mana-mana di angkasa. Dengan menggunakan komputer ilmuwan AS mensimulasi proses pembentukan planet, dan hasilnya menunjukkan bahwa di antara planet yang dekat di luar tata surya yang ditemukan hingga saat ini, mungkin terdapat 1/3 planet yang mirip dengan bumi, diselimuti oleh samudera dan cocok untuk kehidupan.
Di saat yang sama, ilmuwan asal Jerman juga menemukan materi dari periode awal di antara batuan yang jatuh ke bumi tersebut terdapat struktur kehidupan, ini menunjukkan bahwa di luar angkasa terdapat prasyarat kehidupan.
Read more ...

Sabtu, 06 Februari 2010

Mekah adalah pusat dari magnet bumi?

masjidilharomNeil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877)
Subhanallah…
Read more ...

Sabtu, 16 Januari 2010

FISIKA 8

Fisika 8 merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam) atau yang dikenal dengan Sains IPA di SMP, SMA dan Perguruan Tinggi maupun di seluruh sekolah formal. Fisika merupakan Ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena alam atau gejala-gejala alam. Gejala-gejala alam mencakup segala kejadian di seluruh Jagad Raya. Laboratorium Fisika di SMP Negeri 8 Bekasi mempunyai alat-alat praktek seperti : KIT LISTRIK & MAGNET, KIT PANAS & HIDROSTATIKA, KIT MEKANIKA, KIT CAHAYA.
Read more ...

Senin, 23 Maret 2009

Black Hole

Today, Al Franken pulled ahead in the U.S. Senate recount. A couple dozen steps still need to play out before we have a winner, but this is a milestone. After all, Franken has been behind in the media counts for weeks.
We at SRC are not recount experts, but we are spin savants. So let us ponder the milestone’s spinplications. For weeks, Senator Coleman has been vigorously arguing against counting illegally excluded absentee ballots, judicial involvement and the recount in general. Now that he’s behind, he assumably will be forced to attempt the most difficult PR move known to man, the dreaded Reverse Spin.
The Reverse Spin requires one to completely unsell that which he or she has aggressively sold. With a complete straight face, Senator Coleman will have to Reverse Spin from “it would be a crime to burden the taxpayers with a recount!” to “common decency demands that every vote must be counted,
no matter the duration or expense!” From “absentee ballots must never be counted!” to “the future of our democracy depends on absentee ballots being counted!” From “we must keep the lawyers out of this at all costs!” to “let’s remove this from the filthy political arena and resolve this in a fair, impartial court of law!”
And it could get even more interesting. If subsequent phases of the recount lead the Senator to retake the lead in the media counts, he may need to attempt the never before executed Double Reverse Spin. The DRS calls for the spinner to return to the original positions he took before he RS-ed out of them. Astro physicists have long postulated that a successful DRS could lead to the creation of a black hole and End Times, leaving the recount forever in doubt.
Read more ...